Keluarga adalah lembaga yang pertama dan utama dalam melaksanakan proses sosialisasi dan savilisasi pribadi anak. Di tengah keluarga anak belajar mengenal cinta kasih, simpati, loyalitas, ideologi, bimbingan dan pendidikan. Keluarga memberikan pengaruh pada pembentukan watak dan kepribadian anak, dan menjadi unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak. Baik dan buruknya struktur keluarga memberikan dampak baik atau buruknya perkembangan jiwa dan pertumbuhan jasmani anak remaja.
Tumbuh Kembang Remaja
Masa remaja adalah masa transisi dari anak ke dewasa. Dalam perkembangan psikososial, masa remaja dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: (1) masa remaja awal/dini (early adolescence) umur 11 – 13 tahun; (2) masa remaja pertengahan (middle adolescence) umur 14 – 16 tahun; dan (3) masa remaja lanjut (late adolescence) umur 17 – 20 tahun. Masing-masing tahapan memiliki ciri tersendiri, tetapi tidak memiliki batas yang jelas, karena proses tumbuh kembang berjalan secara berkesinambungan.
Secara garis besar, karakteristik sifat remaja pada fase pubertas adalah sebagai berikut:
- Sedang dalam tahap mencari identitas diri sendiri
- Rasa ingin tahu, suka coba-coba
- Emosi belum stabil, sensitive
- Kurang mampu berpikir panjang
- dll
Dari seluruh masa tumbuh kembang anak, masa remaja menjadi bagian penting dan tidak dapat dikesampingkan karena turut memberikan andil dalam menentukan masa depan anak menuju dewasa yang memiliki kualitas hidup yang tinggi. Ancaman pada masa remaja ini umumnya selalu datang bertubi-tubi, khususnya di negara yang sedang berkembang. Tidak sedikit para remaja yang terlibat perilaku negatif seperti minum-minuman keras, merokok, mencuri, menipu, berkelahi dan tindak kekerasan lainnya serta penyalahgunaan obat-obatan terlarang/narkoba. Hal yang terakhir, dampaknya sangat berbahaya bagi masa depan bangsa dan remaja itu sendiri.
Adapun ciri-ciri remaja yang biasanya rentan terhadap kenakalan penyalahgunaan narkoba adalah sebagai berikut :
- Anak yang mudah kecewa. Hal ini menimbulkan sikap yang agresif dan destruktif sehingga sering berbuat nekat.
- Low Self estem :Kurang percaya diri, apatis, pasif dan pesimis.
- Kurang mengenal Tuhan
- Merasa diperlakukan tidak adil oleh keluarga (Gangguan kejiwaan)
- Dan masih banyak lagi
Hubungan Keluarga dan Tumbuh Kembang Remaja
Kita telah memahami bahwa keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi tumbuh kembang anak remaja, sementara lingkungan sekitar dan sekolah ikut memberikan nuansa pada perkembangan anak. Keluarga, terutama orangtua merupakan tokoh yang ditiru oleh anak dan remaja, maka seharusnya orangtua memiliki kepribadian yang baik menyangkut sikap, kebiasaan, perilaku dan tata cara hidupnya.
Hubungan antara orangtua dan anak remajanya adalah hubungan antar manusia yang mengemban tanggung jawab moral terbesar. Salah satu tanggung jawab orangtua, baik terhadap anak maupun masyarakat, adalah menanamkan nilai-nilai yang baik, mengajarkan tanggung jawab, serta meningkatkan akhlak yang baik. Tanggung jawab lainnya adalah menjamin kesejahteraan anak, mencurahkan perhatian pada kata-kata dan perbuatan anak, serta memahami perasaan dan kebutuhan anak.
Berbicara tentang keluarga dalam hubungannya dengan tumbuh kembang remaja, masalah pembentukan akhlak dan karakter kepribadian anak menjadi sangat urgen untuk dibahas. Hal ini terkait fungsi keluarga sebagai tempat sosialisasi dan pendidikan anak. Orangtua sebagai pengendali biduk rumah tangga, perlu mengajarkan budi pekerti pada anak remajanya guna menumbuhkan tiga sifat utama:
Pertama, manusia berkarakter mulia yang mempunyai prinsip yang baik. Mereka yakin akan kehormatan, integritas, kewajiban, belas kasih, keadilan dan nilai etika lain.
Kedua, manusia berkarakter mulia yang mempunyai nurani yang kuat. Kesadaran nurani adalah semacam kompas moral internal yang membantu anak remaja kita membedakan benar dan salah, sekaligus suara hati yang terus mengingatkan mereka tentang kewajiban moral, serta mendesak agar melakukannya. Kesadaran nurani yang kuat akan memperkukuh penilaian moralnya dengan cara membahas perilaku yang baik dengan perasaan yang baik. Misalnya rasa bangga dan percaya diri. Nurani yang kuat juga menghukum perilaku buruk dengan menimbulkan rasa malu dan bersalah.
Ketiga, manusia berkarakter mulia yang mempunyai keberanian moral, kemauan untuk mendengarkan suara hati nurani dan melakukan hal yang benar, kendati harus menanggung resiko yang tidak menyenangkan. Oleh karena itu, karakter yang mulia juga merupakan kekuatan etika atau moral.
Ada beberapa sikap orangtua yang menghambat proses pendewasaan anak :
- Sikap yang keras, kejam, dingin dan otoriter
- Sikap yang acuh tak acuh dan kurang perhatian
- Terlalu memanjakan anak
- Terlalu khawatir terhadap anak
- Dll
Penyalahgunaan Narkoba
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yg dpt menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan
Menurut WHO (1982), Narkotika adalah : “Semua zat kecuali makanan, air atau oksigen yang jika dimasukkan ke dalam tubuh dpt mengubah fungsi tubuh secara fisik dan atau psikologis”
Penggunaan narkoba yang tidak sesuai dengan ketentuan disebut penyalahgunaan narkoba. Sungguh memprihatinkan penyalahgunaan narkoba ini yang telah menimpa generasi muda, mulai anak usia SD sampai usia perguran tinggi. Mereka yang terkena penyalahgunaan narkoba akan terjadi disorientasi emosi, kemauan, maupun disorientasi kordinasi psiko motoriknya.
Pola penyalahgunaan narkoba mula-mula di mulai dengan bujukan, penawaran, ataupun tekanan dari seseorang atau kelompok pada yang bersangkutan. Dorongan rasa ingin tahu, ingin mencoba dan atau ingin merasakan membuat anak mau menerima tawaran tersebut. Dan makin lama akan menimbulkan ketagihan, sehingga sulit untuk menolak tawaran tersebut.
Korban-korban penyalahgunaan narkoba mulai sejak usia SD SMP SMA dan bahkan ke Perguruan Tinggi. Untuk itu perlu ada usaha pencegahan sedini mungkin.
Anak adalah ibarat sehelai kertas putih bersih dan lingkungan yang akan membentuk seseorang saat menjadi manusia dewasa. Peran pendidikan sejak dini pada anak sangat mempengaruhi perkembangan jiwa dan kepribadian. Maka sebagai orang tua kita patut memberikan suri tauladan dan pendidikan yang baik agar anak tersebut memiliki kecerdasan rohani, emosi, moral dan sosial. Jika anak telah dipersiapkan sejak dini baik perkembangan jasmani dan rohaninya, diharapkan anak tidak sampai terpengaruh dan terjerumus dalam perilaku-perilaku negatif seperti penyalahgunaan obat-obatan atau Narkoba.
Seminar “Pencegahan Dan Penanggulangan Permasalahan Anak/Remaja Masa Kini” , pada hari Sabtu, 17 Desember 2011, dengan narasumber Bapak Agus Pardjono, diadakan oleh Wanita katolik RI Cabang Santa Perawan Maria Ratu. Tujuan diadakan seminar, agar para orang tua, khususnya yang memiliki anak remaja lebih mawas diri dan waspada terhadap perkembangan jiwa dan pertumbuhan jasmani anak remajanya masing-masing.
Seminar dihadiri sekitar 52 peserta dan ditutup pada pukul 11.30 WIB