Rekoleksi Wanita Katolik RI Cabang St. Perawan Maria Ratu Blok Q

“Kepedulian sosial merupakan wujud nyata dari perintah Yesus Kristus untuk mencintai sesama. Wanita Katolik harus melakukan semua pelayanan dengan tulus, jangan ada kepentingan pribadi di dalam pelayanan kita dan menjadi berkat bagi kita dan keluarga kita.”

pesan Rm. J. Winarno Haryo S. dalam Rekoleksi yang diadakan oleh Wanita Katolik RI Cabang St.Perawan Maria Ratu, Sabtu, 26 Maret 2011. Berikut paparannya,

Doa sebagai ucapan syukur

Manusia seringkali tidak konsekuen dengan isi doanya sendiri. Kita berdoa minta bimbinganNya, tetapi seringkali kita lebih mengikuti kehendak kita sendiri. Kita kurang peka dengan petunjukNya, malah kita lebih sering protes kepada Tuhan atas jawaban doa dariNya.
Kita harus mengikuti teladan yang ditunjukan oleh Tuhan Yesus Kristus ketika Ia hendak menghadapi Penyaliban. Dalam Doa-Nya di Taman Getsemani Tuhan Yesus berdoa “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” Maka jika kita berdoa ucapkanlah syukur atas semua yang Ia berikan pada kita. Hidup yang diberikan Tuhan adalah hidup yang berkelimpahan. “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yoh 10:10).

Berbagi sebagai perwujudan syukur

Maka sebagai anggota Wanita Katolik RI kita harus memiliki semangat berbagi, semangat sosial yang tidak pilih-pilih. Inilah yang disebut kehidupan yang berlimpah. Dengan semangat berbagi ini kita dapat meningkatkan kepedulian sosial dan memberikan kontribusi dalam kehidupan masyarakat sekitar. Hidup itu diberikan dan suatu ketika juga diambil oleh Tuhan. Jadi kita harus membuat hidup kita bermanfaat dan berarti. Dalam injil Yoh 15:17 dikatakan “Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.” Jadi hidup kita akan berarti jika kita mengasihi orang–orang disekitarku. Maka pada masa prapaskah ini kita diperintahkan untuk berbagi dengan sesama kita dan membagi hidup kita pada orang lain. Karena berbagi itu mendatangkan rahmat baik bagi kita juga bagi orang yang kita bagi. Usahakan ada sukacita dalam setiap perbuatan kita. “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!”, .(Filipi 4:4). Saat kita berbagi , semua harus didasarkan pada suasana sukacita seperti tertulis dalam Galatia 5:22 yang berbicara tentang Buah-buah roh, yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Orang yag punya kasih dan sukacita pasti memiliki damai sejahtera. Rasul Paulus mengatakan, Jangan bersungut-sungut dan senantiasa ucapkan syukur. “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” (Kol 3:17).

Rekoleksi dengan tema MENINGKATKAN :“KEPEDULIAN SOSIAL DAN KONTRIBUSI DALAM KEHIDUPAN DI MASYARAKAT” , sengaja dibawakan di dalam Misa dan dikemas secara sederhana namun padat.

Rm. J. Winarno Haryo S. memberikan banyak contoh dalam kehidupan berkeluarga sehari-hari diselingi dengan lagu-lagu rohani dan ayat Alkitab, sehingga suasana Rekoleksi lebih hidup dan mudah dimengerti oleh para peserta. Dalam sambutan, Ny. V. Kristianingsih A. Bangun selaku Ketua Wanita Katolik RI Cabang St.Perawan Maria Ratu menjelaskan tujuan rekoleksi yaitu agar Wanita Katolik lebih peduli pada lingkungan yang terjadi di sekitar kita, dapat bekerjasama dengan orang lain, bergaul dan berbagi dengan sesama. Usai Misa, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab sekaligus kesan dan pesan dari peserta Rekoleksi. Rekoleksi yang dihadiri oleh 72 peserta, ditutup pada pukul 11.30 WIB.