Menjalin Persaudaraan dan Kebersamaan Lewat Tea Walk di Melrimba

Suasana di tepi jalan, depan Gereja Antonius nampak berbeda. Beberapa Bis Pariwisata yang akan mengangkut rombongan Ibu WK dari DPD Jakarta ke Melrimba Garden, parkir di tepi jalan raya depan gereja juga di seberang gereja Antonius. Minggu, 13 Juni 2010, dalam rangka HUT Wanita Katolik RI yang ke 86, Wanita Katolik RI se DPD Jakarta mengadakan acara tea walk di Melrimba garden. Gereja Antonius sengaja dipilih sebagai titik pertemuan. Kendati masih pagi, banyak rombongan yang telah sampai di titik pertemuan. Dengan kostum sport casual,. para ibu tampak bersemangat untuk mengikuti acara tea walk ini. Rombongan kami dari Cabang Santa Perawan Maria Ratu (Wilayah Selatan), tiba pukul 06.00 WIB. Dari wilayah selatan, hanya 2 cabang yang ikut serta, yaitu Cabang Pasar Minggu dan Santa Perawan Maria Ratu. Jumlah peserta dari Cabang Santa Perawan Maria Ratu, 10 orang dan Cabang Pasar Minggu, 2 orang. Sesuai rencana, rombongan dari wilayah selatan akan digabung dalam 1 bis dengan wilayah utara. Sambil menanti kedatangan bis jemputan dari wilayah utara, kami ngobrol-ngobrol dulu di tepi jalan. Tunggu punya tunggu bis yang dinanti belum kelihatan. “Walaaah….dandanan sudah keren begini kok nggak jadi berangkat….apa kata para suami…..” Rombongan mulai gelisah. Sekitar setengah jam kemudian, tampak sebuah bis datang. Kami segera ingat pesan dari Ibu Etty. Ciri-ciri bis dari utara yang akan menjemput kami berbendera biru. Tak salah lagi….ini memang bis jemputan kami. Koordinator wilayah selatan, Ny. Ning Bangun mengomando kami untuk segera naik bis. Akhirnya……. jadi juga kita tea walk ke Melrimba. Pukul 06.30 Bispun berangkat. Bis berkapasitas 56 seat itu sudah hampir penuh dengan rombongan dari wilayah utara. Banyak juga ya….dibanding rombongan dari wilayah kami. Kami segera bergerak mencari tempat duduk kosong. Lewat mikrofon, seorang Ibu dari wilayah utara menyambut kami dengan ucapan selamat datang. Beliau adalah Ny. Fatimah Ema Sabontaha, akrab disapa Ny. Ema. Ketua Wanita Katolik RI dari Cabang St. Alfonsus yang pada saat itu juga bertugas sebagai ketua rombongan dari Bis kelompok biru. Ny. Ema membacakan tata tertib selama tea walk di Melrimba. Salah satu isi tata tertib menyebutkan jika kedapatan memetik tanaman yang ada di Melrimba Garden , akan didenda sebesar Rp.3000.000 rupiah. Ny. Ema juga menjelaskan jalur tea walk, setiap pos yang akan kita lewati dan kriteria penilaian dari juri.
Usai menjelaskan tata tertib tea walk di Melrimba, Ny. Ema membagi kelompok biru menjadi 2 kelompok. Kelompok dengan pita Merah Biru diketuai Ny. Jane F. Sunarti dari wilayah utara dan kelompok yang mengenakan pita Biru Biru dengan ketua Ny. Ning Bangun dari wilayah selatan.
“Silahkan Bu….”…seorang Ibu menawarkan snack box . Isinya ada molen, lemper dan bolu. Lumayan ……buat mendiamkan perut yang terus bernyanyi karena lupa sarapan. Sambil menikmati snack yg dibagikan, acara perkenalan antar wilayah dimulai. Ny. Ema memperkenalkan setiap anggota Wanita Katolik RI dari wilayah utara, begitu juga Ny.Ning Bangun , memperkenalkan para anggota dari Wilayah Selatan. Sepanjang perjalanan para ketua kelompok dan anggota kelompok, sibuk menciptakan yel yel.Tiap kelompok berlomba untuk menciptakan yel yel yang kreatif dan menarik. Yel yel ini nanti akan dinilai oleh juri. Yang terbaik akan mendapat hadiah menarik. Seorang Ibu dengan penuh semangat, menciptakan yel yel untuk kelompok Biru biru. Ibu ini adalah salah satu peserta teawalk dari wilayah utara. Ny. Maryati, itu nama yang tertera pada nametag. “Lihat kebunku….penuh dengan bunga………” begitulah sepenggal syair yel yel dari kelompok Biru biru. Kelompok Biru merah yang diketuai Ny. Jane juga tak mau ketinggalan…dengan mengganti lirik dari lagu daerah ,“Rasa Sayange, terciptalah yel yel yang menarik. Rasa kantuk yang masih tersisa karena bangun dini hari berangsur hilang. Diganti dengan suasana ceria dari tiap kelompok yang sedang berlatih yel-yel.

Setelah hampir satu setengah jam perjalanan, kami tiba di suatu kawasan yang asri dan sejuk. Tak terasa kami sudah memasuki kawasan Melrimba Garden. Jam tangan menunjukan pukul 08.15 WIB. Kami turun dari bis, dan berkumpul di depan sebuah restaurant yang terletak didalam kawasan Melrimba. Ny. Ema langsung membagikan 2 kupon pada tiap peserta. Kupon yang pertama dapat ditukarkan dengan air minum di pos 2 dan kupon yang kedua ditukarkan dengan lunchbox pada saat makan siang. “Kalau kupon hilang, berarti puasa lho…..”pesan Ny. Ema. Rombongan bis lain yang lebih dulu sampai, tampak sudah siap berbaris dalam kelompok masing-masing. Rombongan kami masih terpencar. Antri di depan toilet restaurant. Yang lain asyik berpotret di taman bunga. Bunganya cantik-cantik……warna-warni lagi….jadi ingin motret terus nih…..pasti hasilnya keren. Hati-hati keterusan metik bunga ya bu……nanti kena denda lhooo. “Haloo….halo…..Kelompok 5 dan 6 harap segera berkumpul……” terdengar suara para ketua kelompok memanggil-manggil. Kamipun bergerak memenuhi panggilan dan membentuk barisan. Entah kenapa Ketua kelompok 6, Ny. Ning Bangun memilih berada di barisan belakang. Dan komando diambil alih oleh Ny. Maryati dari wilayah utara. “Pemimpin barisan, yang suaranya keras saja….” Ujar Ny. Ning. Sebelum barisan kelompok 6 diberangkatkan, Ny. Lupi dari DPD Jakarta kembali menjelaskan tata tertib tea walk dan apa saja yang mesti dipersiapkan di ketiga pos yang akan dilewati.

“Kelompok Ennaaaamm…… berangkaattt !!!…” Dengan suara lantang dan penuh semangat Ny. Maryati memimpin barisan. Sepanjang perjalanan menuju Pos 1, rombongan menyanyikan yel-yel untuk menambah semangat. Kelompok 6 terdiri dari 23 anggota, dengan komposisi yang cukup beragam. Beberapa anggota dengan usia 30-50an keatas…., adapula yang telah lansia, bahkan anak-anak. Perjalanan kami mulai dengan menapaki undak-undakan dari tanah. Baru saja mulai, kok sudah ngos…ngosan….ya….? Ayo….yang muda jangan kalah dengan yang lebih senior….Setelah sampai di atas kami lalu melintasi jalan setapak di tengah kebun teh yang luas. Kami berada di tengah-tengah hamparan tanaman teh yang hijau, dengan udara yang bersih, segar dan sejuk. Jauh dari hingar bingar suara kendaraan bermotor seperti di perkotaan. Sampai di ujung jalan setapak yang letaknya lebih tinggi dari kebun teh, kami memutuskan untuk istirahat sejenak dan berfoto bersama. Pemandangan kebun teh dari sini tampak lebih jelas. Setelah puas berfoto, kami melanjutkan perjalanan menuju Pos 1. Tiba di Pos 1 kami disambut oleh Panitia dari DPD Jakarta. Di Pos 1 kami mendapat selembar kertas berisi beberapa pertanyaan kuis yang harus dijawab dan nanti akan diserahkan pada panitia di pos 2. Perjalanan dilanjutkan. Jalanan yang kami tempuh lebih berbatu. Karena takut tergelincir, beberapa Ibu saling membantu berpegangan tangan. Tak jarang kami tersandung batu-batu di sepanjang jalan. Semoga sepatu ini tetap utuh sampai tujuan…….maklum sepatu lama. Sambil melanjutkan perjalanan, para anggota kelompok sibuk menjawab lembar pertanyaan kuis dari Pos 1. Bahkan ada yang cari bocoran jawaban lewat ponsel lho (Phone a friend)….wah ketauan nih…..Sampai di Pos 2, kami menyerahkan lembar jawaban kuis. Di pos 2 kami dapat menukarkan kupon dengan sebotol minuman segar. Minuman sari buah beraneka warna dan rasa itu membuat kami kembali bersemangat meneruskan perjalanan. Sebelum melanjutkan perjalanan, Ny. Endang dari DPD mengarahkan kelompok untuk foto bersama. Ayo….Ibu-ibu…senyumnya mana ….? Perjalanan menuju pos terakhir diteruskan. Di sepanjang jalan, kelompok 6 sibuk menghafal yel yel. Rombongan kami sempat berhenti sebentar untuk berlatih yel-yel lengkap dengan gaya. Di pos 3 selain yel-yel , gaya dan kekompakan para peserta juga ikut dinilai. Ny. Resmi salah satu peserta dari wilayah selatan, dengan sabar dan semangat memperagakan gaya di depan, diikuti para peserta yang lain. Setelah mendapat gaya yang pas, dengan mantap kami menuju Pos 3. Sampai di pos 3, para anggota kelompok segera mengatur posisi masing-masing. Setelah Ny. Maryati memberi aba-aba, dengan suara lantang dan gaya yang kompak, kelompok 6 menyanyikan yel-yel. Tiga pos sudah dilewati dengan lancar. Semua peserta dalam keadaan sehat. Lega rasanya…….perjalanan dilanjutkan. Walaupun matahari tampak terik, tapi udara tetap terasa sejuk dan segar. Bebas polusi dari asap kendaraan bermotor. Dikanan dan kiri Nampak tanaman liar tumbuh bebas diantara rerumputan. Tanaman ini konon bisa digunakan sebagai obat-obatan. Kami melewati jalan setapak yang lembab dan sedikit licin. Jalanan sedikit menurun, sehingga kami mesti berhati-hati kalau tidak mau terpeleset. Kami melewati beberapa jembatan sebelum akhirnya tiba di garis finish. Di sebuah padang rumput terbuka, rombongan kami bergabung dengan rombongan lain yang lebih dulu sampai. Beralaskan terpal, kami duduk selonjoran. Kami melepas lelah ditemani dengan alunan musik dari keyboard. Acara dilanjutkan dengan lomba fashion show antar kelompok. Tiap kelompok diwakili oleh beberapa orang, secara bergantian akan mengenakan busana yang ditentukan panitia. Busana terdiri dari baju batik, jas, sarung, tas dan payung. Dimulai dari seorang peserta yang mengenakan salah satu busana, contoh baju batik, lalu dengan diiringi musik dari keyboard, berjalan melenggok bak peragawati di atas catwalk, memperagakan busana yg dipakai. Kembali ke barisan kelompok, Lalu baju batik dilepas dan dikenakan kembali pada rekan sekelompok. Anggota yang berikutnya lalu berjalan memperagakan busana, mengambil busana lain, contoh sarung, mengenakan dan berjalan kembali ke barisan, melepaskan baju batik dan sarung, mengenakan pada rekan lain, dst. Gaya dan tingkah peserta lomba fashion show mengundang tawa geli dari peserta yang lain. Ny. Jane dari kelompok 5, sampai rela bergaya jungkir balik demi memeriahkan suasana. Berdasarkan kriteria penilaian, yaitu keluwesan peserta lomba fashion show, akhirnya para juri menetapkan para pemenang. Juara 1 dari kelompok 3, juara 2 dari kelompok 9 dan juara 3 dari kelompok 6. Hadiah diserahkan langsung oleh Romo Yohanes Kristoforus Tara OFM dari flores. Para pemenang langsung menggunakan kesempatan itu untuk foto bersama Romo. Tak terasa waktu menunjukan pukul 12.00 siang. Perut kami sudah keroncongan minta diisi. Doa makan siang dipimpin oleh salah satu Anggota DPD. Setelah menukar kupon makanan, kami santap siang bersama. Sekitar pukul 12.30 kami diarahkan ke lapangan rumput yang lebih luas. Di tengah lapangan rumput sudah berdiri sebuah tenda putih berukuran sedang. Di dalam tenda sudah tertata rapi kursi-kursi untuk misa. Tampak beberapa Ibu sedang mempersiapkan perlengkapan misa. Berhubung jumlah kursi yang tersedia kurang, kami yang tidak kebagian kursi, duduk lesehan beralaskan plastik terpal. Pemandangan dari bawah sini tak kalah mengagumkan. Lapangan yang luasnya sekitar tiga hektare dihiasi oleh aneka kembang dan pucuk-pucuk pinus di atas hamparan rumput. Dari tempat kami lesehan terlihat bukit-bukit yang hijau diselimuti sedikit kabut. Suasana yang sangat mendukung untuk terus tidur. Perut kenyang dan udara yg dingin-dingin suejuuk. Misa dimulai tepat jam 13.00 siang. Misa dipimpin oleh Rm. Yohanes Kristoforus Tara OFM dari Flores. Dalam homili Romo mengutip Tema dari acara Tea walk yaitu : “ Dalam Persaudaraan Kita Tingkatkan Kepedulian Pada Alam Untuk Hidup Sehat”. Menurut Romo tema ini punya arti yang sangat mendalam. Kaum perempuanlah yang mesti berdiri paling depan untuk menyelamatkan lingkungan hidup. Karena antara Ibu Bumi dan kaum perempuan saling berkaitan erat. Romo juga menyinggung tentang dosa ekologis, yaitu dosa berat karena Tuhan sudah memberi perintah untuk menjaga dan merawat isi bumi ini. Jadi kita harus menjaga komunikasi yang harmonis dengan alam. Sebagai manusia, kita telah diberi tanggung jawab besar oleh Tuhan. Tuhan memberi bumi ini bukan untuk dieksplorasi habis-habisan. tetapi untuk dijaga dan dipelihara. Hidup yang berkelanjutan ada di tangan para Ibu. Dan kita kaum perempuan harus menyampaikan kepada kaum laki-laki supaya mengalami pertobatan ekologi. Yang terakhir romo menyampaikan semoga pengalaman indah yang kita alami hari ini tidak akan hilang. Kalau tidak kita jaga, maka 5 sampai 10 tahun kedepan kita tidak akan mengalami situasi seperti ini lagi. Usai misa, Para koordinator presidium menyampaikan sambutannya. Diawali sambutan dari Ny. Endang selaku……………………… Dalam sambutan, Ny. Endang menghimbau agar cabang membuat gerakan yang mengarah pada lingkungan hidup. Ny. Etty Albert selaku…………………………………. menyampaikan rasa terimakasih pada Tim SPM yang telah bekerja keras meliput acara ini. Sambutan dari Ny. Miranda yang mengucapkan terimakasih pada ibu-ibu sekalian atas segala partisipasi. Ny. Miranda juga bersyukur pada Tuhan atas cuaca yang mendukung, atas rahmatNya yang besar, hingga acara dapat terlaksanan dengan baik. Selesai kata sambutan acara ditutup dengan doa penutup yang dipimpin oleh Ny. Yulita dari………………. Sebelum kami kembali ke dalam bis yang akan mengangkut kami pulang ke Jakarta, diumumkan pula pemenang lomba yel yel yang diraih oleh kelompok 1 dan lomba kuis yang dimenangkan oleh kelompok ………….? Hujan rintik-rintik menandai usainya acara teawalk di melrimba, kami bergegas menuju bis. Di dalam bis baru saya sadari kalau lem sepatu sudah mulai menganga alias jebol. Syukurlah acara sudah selesai. Terkabul Doa saya agar sepatu tetap utuh sampai acara selesai. Untung di dalam tas ada sandal cadangan. Kelelahan terpancar di wajah para ibu. Ada yang sudah tidur nyenyak di kursi bis, ada pula yang masih asyik ngobrol. Sebelum ikut terlelap, saya berdoa dan berharap kepada Tuhan semoga perjalanan kami kembali ke Jakarta diberi kelancaran dan pengalaman yang indah ini dapat terulang di tahun mendatang. Tuhan Memberkati.