Jaringan Doa Wanita se-Jakarta Selatan

Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus, juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil, yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.
(Efesus 6:10-20)

Dalam homilinya Rm.Soebroto Widjojo, SJ mengajak umat , khususnya Wanita Katolik RI untuk membaca kitab suci setiap hari, sebagai pedang roh dan kekuatan untuk melawan iblis. Sebagai Ibu dan istri di tengah-tengah keluarga, hendaknya umat JDW dapat mengajar anak-anak untuk lebih menyukai dan mempelajari Firman Tuhan sebagai Sabda Tuhan yang hidup. Umat JDW jua diharapkan aktif mewartakan kabar baik kepada sesame khususnya di dalam lingkungan keluarga. Tidak lupa untuk selalu memelihara kehidupan doa di dalam keluarga, hingga menjadi suatu kebiasan yang berakar dalam diri tiap anggota keluarga. Karena doa adalah nafas umat Kristiani. Didalam Doa terletak hubungan pribadi kita dengan Tuhan Allah yang menjadi kekuatan jiwa kita.

Demikian secuplik renungan yang disampaikan Rm.Soebroto Widjojo, SJ dalam acara Jaringan Doa Wanita se Jakarta Selatan. Persekutuan Oikumene yang diprakarsai oleh Jaringan Doa Wanita se Jakarta Selatan diadakan setiap bulan sekali. Pada tanggal 19 Agustus 2014, Jaringan Doa Wanita se Jakarta Selatan diadakan di Gereja Santa Perawan Maria Ratu Blok Q. Bertugas koor pada acara ini adalah Wanita Katolik RI Cabang Santa Perawan Maria Ratu blok Q. Kurang lebih 50 peserta hadir dalam Persekutuan Doa ini. Doa syafaat oleh para pendoa, salah satu pendoa syafaat adalah Ibu Isbani dari Wanita Katolik RI cabang Santa Perawan Maria Ratu blok Q Jakarta.

Acara ditutup dengan kata sambutan oleh ketua Jaringan Doa Wanita se Jakarta Selatan Ibu Turmudi. Dalam sambutannya Ibu Turmudi berterimakasih kepada Wanita Katolik RI Cabang Santa Perawan Maria Ratu blok Q yang telah berpartisipasi dalam koor dan telah menerima JDW di Gereja Santa Perawan Maria Ratu . Ibu Turmudi berharap agar para anggota Wanita Katolik RI cabang Cabang Santa Perawan Maria Ratu blok Q dapat terus bergabung dan lebih terlibat dalam kegiatan Jaringan Doa Wanita se Jakarta Selatan, karena para wanita dalam gereja bukan saja melayani dalam keluarga tapi diharapkan untuk berkarya dalam pelayanan di masyarakat. Setelah menerima berkat dari Rm.Soebroto Widjojo, SJ maka selesailah acara Jaringan Doa Wanita se Jakarta Selatan. Tuhan Memberkati