Ziarah Bali

Wanita Katolik RI Cabang St. Perawan Maria Ratu Jakarta, melaksanakan salah satu program kerja yakni mengadakan Ziarah bagi para anggotanya ke Bali.

Setelah mengadakan beberapa kali pertemuan dan juga booking flight serta hotel yang telah dilakukan 1 ( satu ) tahun sebelumnya, maka terjadilah kesepakatan bahwa Ziarah Bali Wanita Katolik RI Cabang St. Perawan Maria Ratu dilaksanakan pada tanggal 12 s.d 15 Nopember 2017. Dimana peserta ziarah Bali kali ini berjumlah 40 orang. Selama di Bali kami menginap di Hotel  Kiki Residence. Jl. Nakula No. 7C. Pemecutan Klod. Denpasar,pengalaman yang menarik yang kami alami, dimana guide kami tidak hafal dengan jadwal misa di gereja Fransiskus Xaverius tersebut. Bus kami dengan tenangnya masuk ke pelataran gereja di urutan yang terdepan padahal ketika itu Misa belum mulai. Maka setelah berdatangan umat untuk melaksanakan ibadat di gereja bus kami tidak dapat berbuat apa-apa karena telah dikelilingi oleh kendaraan para umat yang akan melaksanakan ibadat pada hari Minggu tersebut, Maka dengan sangat terpaksa kami menunggu misa kudus selesai baru bus kami bisa keluar. Dengan demikian acara yang telah disusun rapi oleh panitia berubah total. Bali.

Pagi-pagi benar sekitar pukul 02.00 dini hari pada hari Minggu, 12 Nopember 2017,  kami para anggota peziarah telah mulai berangkat ke Bandara Soekarno Hatta dimana kami mendapatkan penerbangan yang pagi. Setelah melaksanakan daftar ulang serta melakukan check in serta boarding maka kami mulai masuk ruang pesawat sambil kami mencari tempat duduk kami masing-masing.

Kami tiba di Bandara Ngurah Rai sekitar pukul 8.45 yang disambut oleh panitia dengan pengalungan bunga bagi setiap anggota peziarah. Setelah selesai dengan acara ceremonial kami langsung naik ke bus yang telah disediakan oleh travel sembari dibagikan snack dan minuman kepada kami. Rombongan langsung menuju ke Gereja Fransiskus Xaverius untuk berdoa pada Bunda Maria. Ada pengalaman yang menarik yang kami alami, dimana guide kami tidak hafal dengan jadwal misa di gereja Fransiskus Xaverius tersebut. Bus kami dengan tenangnya masuk ke pelataran gereja di urutan yang terdepan padahal ketika itu Misa belum mulai. Maka setelah berdatangan umat untuk melaksanakan ibadat di gereja bus kami tidak dapat berbuat apa-apa karena telah dikelilingi oleh kendaraan para umat yang akan melaksanakan ibadat pada hari Minggu tersebut, Maka dengan sangat terpaksa kami menunggu misa kudus selesai baru bus kami bisa keluar. Dengan demikian acara yang telah disusun rapi oleh panitia berubah total.

Setelah makan siang, perjalanan kami dilanjutkan ke Gereja Segala Bangsa , Pantai Pandawa dan Pura Uluwatu. Karena waktu sudah tidak mencukupi melihat pertunjukan tari kecak dialihkan ke hari berikutnya. Lalu rombongan menuju pantai Jimbaran untuk makan malam sembari melihat laut yang luas serta menunggu saat yang paling indah yakni sun set. Lalu kami bergegas ke hotel. Setelah ckeck in dan mendapatkan kamar masing-masing bergegaslah kami masuk kamar untuk mandi dan beristirahat.

Keesokan harinya Senin, tanggal 13 Nopember 2017 setelah sarapan pagi kami langsung berangkat ke Gereja Tabanan, Gua Maria Selabih dimana Gua Selabih ini masih dalam taraf pembangunan jadi pengurus dan masyarakat sekitar bergotong royong untuk menyelesaikan pembangunannya. Kamipun para peserta ziarah ikut berpartisipasi menyisihkan sebagian kecil dari uang saku kami untuk pembagunan Gua Maria Selabih. Kemudian kami diajak oleh guide kami untuk berkumpul di rest area untuk dijamu dengan welcome drink yakni es kepala muda, kopi panas dan beberapa makanan tradisional.

Kemudian kami segera meluncur ke gereja Palasari untuk melakukan jalan salib, dimana setiap pemberhentian diwakili oleh beberapa peserta untuk memandu jalan salib tersebut. Setelah selesai melakukan jalan salib kami beristirahat untuk makan siang di rumah penduduk. Kami disambut dengan antusias oleh yang empunya rumah. Mereka menyediakan makanan tradisional kepada kami termasuk singkong dan ubi rebus. Pada kesempatan itu kami para rombongan diajak untuk berpartisipasi dalam pembangunan gereja maupun gua Maria dengan memberi kupon yang diedarkan oleh panitia pembangunan. Dan kami berhasil mengumpulkan uang sebanyak 1 ( satu ) buku kupon habis terjual semua. Semoga dana yang kami kumpulkan dapat sedikit menyumbang untuk pembangunan tersebut. Kemudian kami beserta rombongan menuju Pura Tanah Lot. Setelah selesai mengunjungi Pura Tanah Lot kami bergegas menuju Home Stay Romoyo. Home stay ini adalah kepunyaan salah satu tour leder kami yakni bapak Made. Kami beserta rombongan dijamu dengan makanan yang sangat istimewa.

Setelah selesai makan malam kami diajak oleh bapak Made untuk melihat goa Maria yang ada di rumah bapak Made di lantai atas juga kami diajak melihat kamar-kamar yang dipergunakan oleh tamu-tamu apabila menginap di Home Stay Remoyo.
Lalu kami beserta rombongan beranjak pulang menuju hotel untuk istirahat.

Pada hari ke tiga, Selasa 14 Nopember 2017 setelah sarapan kami segera berangkat menuju Gua Karmel Baturuti, kemudian dilanjutkan ke Pura Ulun Danu Beratan, Bedugul. Akan tetapi niat kami untuk berkunjung ke Pura Ulun Danu Beratan tidak di dukung dengan cuaca. Karena pada saat itu hujan sangat deras jadi kami tidak bisa leluasa untuk menikmati keindahan pura tersebut.

Rombongan melanjutkan perjalanan ke Gua Maria Sanih dilanjutkan dengan makan siang di tempat tidak jauh dari Gua Maria Sanih. Kemudian kami menuju tempat untuk melihat Tarian Kecak. Karena hari sudah beranjak malam kami hanya sebentar melihat pertunjukan tari kecak tersebut. Kemudian kami makan malam di Babi Guling Chandra. Setelah selesai rombongan meluncur ke Krisna untuk berbelanja oleh-oleh lalu pulang ke hotel untuk beristirahat.

Pada hari ke empat, Rabu 15 Nopember 2017 setelah sarapan kami langsung menuju ke Pura Tirta Empul Tampak Siring. Disini kami puas menelusuri setiap jengkal menikmati keindahan pura tersebut. Dimana dalam pura itu terdapat kolam yang dipercaya dapat menghilangkan atau menyembuhkan macam-macam penyakit, ada juga kolam ikan yang sangat besar ikan-ikannya dan banyak sekali hampir-hampir kolamnya tidak dapat menampungikan ikan-ikannya disebabkan ikannya terlalu banyak dan besar-besar.

Setelah puas menikmati keindahan pura Tampaksiring tersebut kami beranjak ke Kintamani untuk makan siang. Lokasi tempat kami makan siang ada di perbukitan yang tinggi. Sampai ditempat kami berkejaran dengan waktu akan turunnya embun agar kami dapat berfoto dengan pemandangan gunung Batur yang indah. Dilatar belakangi pemandangan pegunungan yang sangat indah kami berhasil menunggu waktu kami mengabadikan pemandangan tersebut dengan kami berfoto bersama. Belum selesai kami mengambil foto disekitar tempat tersebut turunlah hujan lebat. Dan kamipun segera masuk ke rest area tersebut dengan disuguhi makan siang yang sangat lezat ditemani dengan hujan yang sedemikan derasnya sehingga makanan kami bercampur dengan cipratan air hujan.

Setelah reda kami beranjak ke Krisna kembali karena belum puas rasa penasaran kami untuk berbelanja oleh-oleh dimalam hari sebelumnya. Sambil kami para peserta ziarah menunggu waktu untuk berangkat ke Bandara Ngurah Rai. Setiba di Bandara Ngurah Rai kami makan malam terlebih dahulu sebelum beranjak ke pesawat. Tepat pukul 18.30 kami para rombongan ziarah Bali berangkat dari Bali menuju Jakarta. Dan tiba di jakarta sekitar pk. 19.40. Setelah kami mengambil bagasi kami beranjak kembali rumah kami masing-masing dengan harapan semoga kami dapat bertemu kembali pada ziarah mendatang yang akan kami lakukan dengan perjalanan yang jauh lebih menarik dan peserta ziarah yang lebih banyak lagi.