Seminar Kanker Leher Rahim

Fakta ilmiah mencatat bahwa 80% Wanita seksual aktif terinfeksi Human Papilloma Virus (HPV  yaitu virus penyebab Kanker Serviks). 55% kasus kematian yang diakibatkan Kanker serviks. Setiap tahunnya ditemukan pula 493.243 kasus baru. Namun Fakta ilmiah juga mengungkapkan bahwa Kanker Leher Rahim adalah satu-satunya kanker yang DAPAT DICEGAH!! Berikut paparan Seminar Kanker Leher Rahim dengan nara sumber Dr. Ari Widiasa, Sp.OG dan Jonathan Edward dari PT.KK Indonesia. Diadakan oleh Wanita Katolik RI cabang SPMR bekerjasama dengan SKK, PSE dan YKI,  pada hari Minggu, 25 Juli 2010 .

Dr. Ari Widiasa, Sp.OG mengawali seminar dengan membacakan beberapa data yang cukup mengejutkan. Menurut data WHO : Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker leher rahim nomor 1 di dunia. Data dari RSCM : setiap tahun terdapat 400 pasien kanker serviks baru. Setiap hari ada 40-45 wanita didiagnosa terserang Kanker Leher Rahim. 20-25 wanita meninggal karena penyakit ini. Sekitar 60%-70% diantaranya sudah ada pada stadium lanjut. Hal ini disebabkan karena tidak dilakukan deteksi secara dini. Di Indonesia, deteksi dini bagi pencegahan Kanker Leher Rahim tidak termasuk Program Nasional.

Gejala

Beberapa gejala yang patut diwaspadai  oleh kaum wanita yaitu :

  1. Pendarahan yang tidak normal (Pendarahan sesudah melakukan hubungan intim), Pendarahan diluar waktu haid dan pendarahan sesudah menopause.
  2. Kelainan pada vagina (Keluar cairan kekuningan kadang bercampur darah dan berbau busuk.)
  3. Gejala lain (Sakit atau nyeri disekitar pinggul dan sakit atau nyeri pada kaki.)

Gejala-gejala inilah yang seringkali diabaikan oleh kebanyakan wanita.

Faktor Resiko

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kanker leher rahim diantaranya:

  1. Menikah di usia muda,
  2. usia di atas 40 thn,
  3. suami tidak disunat dan
  4. infeksi virus tertentu(Penyakit kelamin).
Cara Penularan

Dijumpainya Human Papilloma Virus (HPV) sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang abnormal dari sel-sel leher rahim.

Cara penularan dapat melalui :

Jalur Seksual seperti kontak kelamin (Hubungan intim, kelamin yang menempel dengan kelamin lain, tangan  menyentuh alat kelamin, dan oral seks – mulut ke kelamin).

Jalur Non-Seksual  àDiluar kelamin (WC Umum, Saling meminjam Pakaian dalam, Alat-alat kedokteran yang tidak steril dan pemakaian pembalut wanita berbahan daur ulang)

Penularan langsung à Sebagai contoh Ibu yang menularkan kepada sang bayi pada saat persalinan. Penyakit Kanker Leher Rahim pernah ditemukan pada seorang bayi perempuan yang baru berusia 1 bulan.

Para peserta seminar nampak bergidik melihat beberapa gambar slide yang ditampilkan, mengenai alat reproduksi wanita yang terserang kanker leher rahim. “Hii….kok serem banget sih dok….” komentar seorang Ibu.

Seminar semakin riuh tatkala Bpk. Jonathan Edward narasumber dari PT KK Indonesia mengedarkan contoh pembalut wanita yang aman dan meminta para peserta untuk menyentuh bagian permukaan pembalut. Bpk. Jonathan menjelaskan bahwa pembalut yang berbahan daur ulang juga dapat menjadi penyebab seorang wanita terkena kanker leher rahim.

Pencegahan     

Setelah mengetahui keganasan dari penyakit kanker leher rahim, maka sebagai wanita yang beresiko terserang penyakit ini, kita perlu memahami cara pencegahan agar terhindar dari penyakit kanker leher rahim. Yaitu dengan :

  1. Tidak berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks
  2. Tidak melakukan hubungan seks di usia yang terlalu muda
  3. Melakukan papsmear secara rutin minimal 1 tahun sekali.
  4. Pemberian vaksinansi dianjurkan dari umur 9-26 thn.
  5. Penggunaan pembalut wanita yang aman.

Seminar Kanker Leher Rahim diadakan bersamaan dengan perayaan Hari Ulangtahun Perkawinan (HUP) periode Januari-Juni. Seminar yang dipandu oleh Mbak Odes dan Mas Dewo ini, juga dimeriahkan dengan pembagian doorprize yang telah disediakan panitia. Seminar dimulai pukul 11.00 WIB dilanjutkan dengan makan siang bersama dan ditutup sekitar pukul 13.00 WIB.